Artikel Apepi

5 Model Investasi Bodong Yang Banyak Menjerat Korban

Test edit 1

5 Model Investasi Bodong Yang Banyak Menjerat Korban

Investasi dengan keuntungan besar dan dalam waktu singkat memang terdengar menggiurkan. Tidak mengherankan kalau iming iming ini mampu menjerat banyak orang. Walaupun sudah banyak yang menjadi korban, masih saja ada yang tertipu dengan penipuan bermodus investasi ini.

Target dari penipuan investasi juga beragam, namun kebanyakan adalah mereka yang sekiranya tidak memiliki pengetahuan tentang investasi. Oleh karenanya, penting bagi siapapun untuk mengetahui bentuk-bentuk penipuan berkedok investasi. Di sisi lain, masyarakat juga harus mengetahui apa saja syaratnya bagi sebuah lembaga agar dapat menjadi lembaga investasi secara legal.

Berikut adalah skema atau kedok penipuan investasi yang sering digunakan. Setelah itu, Anda akan diajak untuk mengetahui lebih jelas mengenai persyaratan legal dari lembaga investasi.

Skema Ponzi

Skema Ponzi ini sifatnya berantai hingga sulit untuk menangkap otak atau pemain utamanya. Caranya adalah seseorang menawarkan investasi dengan pengembalian yang besar. Lalu orang pertama yang berhasil dimasukkan ke skema ini menjadi tangan kanan dan perlu mengajak orang lain lagi, begitu seterusnya.

Pada awalnya orang ini akan menerima apa yang dijanjikan, yaitu keuntungan dari investasi. Namun yang tidak disadari korban adalah untung yang mereka terima adalah uang dari orang-orang berikutnya yang diajak. Jika rantai ini putus, maka keuntungan yang dijanjikan akan berhenti pula. Orang pertama yang membangun rantai akan pergi dengan uang yang sudah didapatkan dari jaringan di bawahnya.

Si pelaku utama atau orang yang memulai ini sulit untuk ditangkap dan yang biasanya tertangkap adalah si tangan kanannya. Satu hal yang harus Anda ingat bahwa Skema Ponzi bukanlah Multi Level Marketing (MLM). Skema Ponzi tidak memiliki produk yang jelas, baik berupa barang atau jasa. Hanya janji investasi dengan keuntungan yang sangat tinggi. Sehingga, Anda harus berhati-hati dalam membedakan kedua bentuk ini.

Investasi HYIP (High Yield Investment Program)

Model investasi ini menjanjikan hasil keuntungan yang tinggi. Misalnya, Anda diajak untuk berinvestasi sebesar Rp 20 juta dengan janji 20% dari hasil bisnis per bulannya. Kemudian bisnis yang dijanjikan adalah bisnis batu bara, minyak, atau bisnis yang berbasi teknologi yang sulit untuk Anda pantau.

Salah satu kasus yang cukup besar adalah penipuan HYIP yang dijalankan oleh Koperasi Langit Biru (KLB) dengan nilai penipuan mencapai Rp 6 triliun. Adapun ancaman HYIP ini mengintai masyarakat Indonesia dimana saja. Sesuai dengan yang pernah dilaporkan oleh Kompas.com, nilai penipuan berkedok HYIP di Indonesia ini mencapai angka Rp 45 triliun.

Memang tidak semua bisnis HYIP ini scam, hanya saja Anda harus lebih berhati-hati jika mendapat tawaran untuk berinvestasi. Jika investasi menawarkan bagi hasil yang terlalu tinggi, maka Anda harus curiga. Investasi yang sebenarnya akan memberikan kisaran bagi hasil, bukan angka pasti. Selain itu, biasanya tidak akan lebih dari 10%.

Penipuan dengan investasi emas

Penipuan ini terjadi dengan menunjukkan emas batangan pada calon investor. Sayangnya keaslian emas tersebut tidak diperiksa oleh calon investor. Kemudian si penipu akan kabur dengan uang tunai dari korban.

Kasus lain yang terjadi berkedok investasi emas ini juga ada yang dilakukan melalui sebuah badan usaha. Mereka akan meminta calon investor untuk menginvestasikan sejumlah uang untuk dibelikan emas, kemudian emas ini nantinya akan dibeli lagi dengan harga yang lebih tinggi. Kemudian tidak ada yang membeli emas ini dan si pemilik usaha kabur dengan uang yang sudah terkumpul.

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi emas, datanglah ke lembaga resmi dan terpercaya. Salah satu cera yang aman untuk berinvestasi emas adalah dengan membuka tabungan emas di Pegadaian. Di sini Anda juga berkesempatan mencetak koin emas dan menguangkan emas Anda sesuai dengan harga emas saat itu.

Penggandaan Dollar

Bisa dibilang ini adalah modus penipuan yang paling tradisional. Namun sayangnya masih saja banyak yang tertipu. Keinginan untuk mendapat keuntungan dalam jangka waktu yang cepat menjadikan banyak orang yang tertipu.

Dalam kasus ini, satu hal yang tidak diketahui oleh korban adalah uang Dollar hasil penggandaan adalah uang palsu. Selain itu, penggandaan uang hanya bisa dilakukan oleh pihak yang berwenang. Seperti di Indonesia, hanya pihak BI yang boleh mendistribusikan uang. Jika ada yang menjanjikan penggandaan uang, berarti orang tersebut melakukan tindak kriminal.

Ada banyak risiko yang akan ditanggung oleh korban dari penipuan ini. Korban akan malu karena tertipu dengan modus investasi tradisional seperti ini. Dia pun akan takut karena harus berurusan dengan pihak berwajib. Hal ini pun bisa jadi menyeret mereka ke persidangan karena mereka ikut serta dalam penggandaan dan penyebaran uang secara ilegal. Belum lagi uang korban tidak akan kembali walaupun akhirnya pelaku dijatuhi hukuman.

Perpindahan uang

Penipuan berkedok investasi berikutnya adalah dengan modus perpindahan uang. Cara penipu menghubungi Anda adalah dengan mengirimkan email. Isi email adalah cerita bahwa si pengirim email mendapatkan warisan atau memiliki sejumlah uang yang harus ditransfer ke luar negeri. Si pengirim email akan mengatakan bahwa uangnya tidak dapat dicairkan jika tidak dikirim ke luar negeri. Kemudian dia akan mengatakan bahwa Anda akan mendapatkan bagian dari sejumlah uang yang ditransfer.

Jika Anda sudah setuju dengan apa yang ditulis oleh si pengirim email, maka dia akan meminta sejumlah uang untuk biaya transfer atau kelengkapan dokumen. Selanjutnya, Anda pasti tahu bahwa uang itu tidak akan pernah Anda terima.
Banyak yang tertipu dengan modus ini karena pengirim email menggunakan Bahasa Inggris dengan cerita yang detail dan meyakinkan. Bagi orang yang tidak mengetahui tentang modus penipuan ini, apalagi mereka yang tidak mengetahui tentang prosedur hukum akan sangat mudah untuk dibohongi.

Oleh karenanya, sebaiknya Anda mengabaikan saja jika mendapatkan email yang meminta data Anda, apalagi uang Anda. Jangan mudah percaya dengan pengiriman email yang meminta bantuan Anda.

Bagaimana mengetahui ciri-ciri penipuan investasi?

Setelah mengetahui modus yang digunakan untuk melakukan penipuan berkedok investasi, kali ini Anda juga harus mengetahui ciri-ciri umum pada penipuan investasi agar dapat antisipasi penipuan investasi.

• Bagi hasil yang menggiurkan

Iming-iming bagi hasil yang besar memang selalu menggiurkan. Mereka yang melakukan penipuan dengan kedok investasi akan mengatakan bahwa Anda nantinya bisa mendapatkan bagi hasil yang besar.

Jangan percaya jika ada yang menjanjikan keuntungan investasi hingga 30% per bulan. Sedangkan yield tertinggi untuk investasi saham adalah 27% per tahun dan 22% per tahun untuk reksadana campuran. Jadi, jika keuntungan dirasa terlalu menggiurkan, disitulah Anda harus curiga.

• Gampang dimengerti

Untuk bisa membuat keputusan tentang investasi, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan Anda harus paham apa yang Anda investasikan, keuntungannya, legalitas perusahaannya, dan berapa banyak uang yang berani Anda korbankan.

Jika ada yang menawarkan investasi dengan penjelasan singkat seperti “titipkan uang dan dapat keuntungan”, maka Anda harus mempertanyakan kebenaran dari investasi yang ditawarkan. Jangan pernah lupa untuk menanyakan bagaimana menjalankan uangnya atau bagaimana uang itu nantinya akan dikelola. Tidak akan rugi meluangkan waktu untuk bertanya lebih mendalam, karena jika tidak Anda bisa saja jadi korban penipuan.

• Penggunaan tokoh untuk menarik minat

Banyak perusahaan investasi ilegal yang menggunakan tokoh atau nama orang terkenal untuk menarik minat calon investor. Jika seseorang menawarkan investasi pada Anda dengan sedikit penjelasan mengenai bisnisnya kemudian menunjukkan nama orang terkenal atau tokoh yang juga bergabung, maka Anda patut curiga. Karena Anda tidak pernah tahu apakah orang terkenal atau tokoh itu benar-benar bergabung atau tidak. Lebih aman lagi, jangan sampai rasa simpati menghilangkan sifat kritis Anda.

• Tidak memiliki penjelasan tertulis

Anda juga patut curiga jika orang yang menawarkan investasi tidak memiliki booklet atau penjelasan tertulis mengenai produk investasinya. Terkadang hanya ada selebaran dengan foto tokoh masyarakat dan tulisan kecil yang tidak mudah dibaca.

Selalu minta penjelasan tertulis kepada siapa saja yang menawarkan investasi pada Anda. Lebih baik lagi jika Anda meminta waktu untuk berfikir selama beberapa hari agar bisa mencari tahu lebih banyak lagi mengenai produk investasi yang ditawarkan.

• Anda harus mengajak orang lain

Ini adalah salah satu alasan yang paling jelas kenapa Anda tidak boleh bergabung dalam investasi yang mengharuskan Anda mengajak orang lain. Tidak dipungkiri bahwa banyak investasi bodong yang berkedok MLM dan menjadikan perputaran uang sebagai bisnisnya. Yang paling disayangkan adalah masih banyak yang tertarik untuk bergabung.

Saat Anda ditawari untuk bergabung dalam model investasi seperti ini, ingatlah Skema Ponzi. Investasi ini tidak akan berlangsung lama, karena tidak ada perputaran uang sebenarnya. Jika ada yang berhenti mencari orang untuk berada di struktur bawahnya, maka tidak ada lagi uang untuk untuk dibagikan.

Pengetahuan yang benar mengenai investasi merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua orang. Setelah diketahui berbagai jenis penipuan berkedok investasi mungkin saja nantinya akan bermunculan lagi jenis penipuan baru. Oleh karenanya, bersikaplah kritis dan lakukan observasi yang cukup untuk agar tidak terjebak investasi bodong.

 

Aturduit. (2017, 6 Juni). 5 Model Investasi Bodong Yang Banyak Menjerat Korban. Diperoleh 22 Januari 2018 dari https://www.aturduit.com/articles/penipuan-berkedok-investasi/



Pajak Investasi Emas
Perhitungan Pajak Investasi Emas
by Administrator | 15 February 2018

Guna Berlian Untuk Manusia
Kegunaan Berlian Dalam Hidup Keseharian Manusia
by Administrator | 15 February 2018

Kenali Kadar Emas
Mengenal Kadar Emas Sebelum Membeli
by Administrator | 15 February 2018



0 Komentar








Advertising
Advertising
  • iklan apepi
  • iklan apepi
  • iklan apepi